Pages

Kamis, 31 Maret 2011

BUDAYA BERSIH

“Parah, kebiasaan kita adalah membuang sampah sembarangan, merokok sembarang tempat lalu membuangnya ketempat sembarangan”
Csampaholetehan ini sering saya dengar dari teman-teman, ketika berjalan menyusuri lorong-lorong kota tempat tinggal saya. Saya hanya maklum saja, ya ini kebiasaan masyarakat yang membutuhkan waktu untuk menyadarkannya, betapa pentingnya menjaga lingkungan.
Itulah masyarakat bro, tidak semua masyarakat faham bagaimana menjaga kebersihan” kata saya menjawab coletehan teman. Tugas kita memberi tahu dan memberi pemahaman terhadap masyarakat bagaimana menjaga lingkungan itu dengan benar, bagaimana cara menempatkan sampah itu sehingga tidak menganggu kesehatan orang banyak. Kata saya panjang lebar seakan membukam mulut teman saya.
Rata-rata di Indonesia begitu, buang sampah sembarangan, disungai, dijalan, dihalaman, dikendaraan, andaikan kuburan itu untuk manusia hidup, mungkin akan ada sampah juga disitu. Hhhmm….teman saja terus menggerutu, ya itulah kenyataan kita.
Penyakit bertebaran dimana-mana, kuman dan bakteri plus virus menular juga ikut menebar teror dan penaklukan manusia-manusia sehat. Tak heran mengapa Indonesia juga termasuk negara paling berpenyakit, karena sampah tidak dipedulikan alis dibuang begitu saja.
Dengan kata lain budaya hidup sehat kita di Indonesia masih kurang. Percaya atau tidak perhatikan saja disekitar Anda. Perhatikan saja didaerah perkotaan, kota bersih peraih piala adipura pun tidak luput dari serangan sampah, yang sebenarnya diciptakan manusia itu sendiri. Bahkan kota jakarta pun tetap berurusan dengan sampah, demikian pula dengan kota besar lainnya di Indonesia.
Kadang kita berfikir sempit, urusan kebersihan daerah adalah urusan pemerintah dalam hal ini dinas terkait dengan lingkungan hidup. Akibatnya, kesadaran masyarakat tentang lingkungan hanya terbatas, padahal sudah ada upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Lalu apakah kita hanya membiarkan lingkungan kita dilumuri sampah? Apakah kita membiarkan lingkungan kita berpenyakit, menjadi sarang nyamuk penghasil malaria dan DBD? Tentu tidak kan? Karena itu, mari bangun kesadaran kita, mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.http://tutorial-nashori.blogspot.com/

Jumat, 25 Maret 2011

BUDAYA BERSIH


“Parah, kebiasaan kita adalah membuang sampah sembarangan, merokok sembarang tempat lalu membuangnya ketempat sembarangan”
Csampaholetehan ini sering saya dengar dari teman-teman, ketika berjalan menyusuri lorong-lorong kota tempat tinggal saya. Saya hanya maklum saja, ya ini kebiasaan masyarakat yang membutuhkan waktu untuk menyadarkannya, betapa pentingnya menjaga lingkungan.
Itulah masyarakat bro, tidak semua masyarakat faham bagaimana menjaga kebersihan” kata saya menjawab coletehan teman. Tugas kita memberi tahu dan memberi pemahaman terhadap masyarakat bagaimana menjaga lingkungan itu dengan benar, bagaimana cara menempatkan sampah itu sehingga tidak menganggu kesehatan orang banyak. Kata saya panjang lebar seakan membukam mulut teman saya.
Rata-rata di Indonesia begitu, buang sampah sembarangan, disungai, dijalan, dihalaman, dikendaraan, andaikan kuburan itu untuk manusia hidup, mungkin akan ada sampah juga disitu. Hhhmm….teman saja terus menggerutu, ya itulah kenyataan kita.
Penyakit bertebaran dimana-mana, kuman dan bakteri plus virus menular juga ikut menebar teror dan penaklukan manusia-manusia sehat. Tak heran mengapa Indonesia juga termasuk negara paling berpenyakit, karena sampah tidak dipedulikan alis dibuang begitu saja.
Dengan kata lain budaya hidup sehat kita di Indonesia masih kurang. Percaya atau tidak perhatikan saja disekitar Anda. Perhatikan saja didaerah perkotaan, kota bersih peraih piala adipura pun tidak luput dari serangan sampah, yang sebenarnya diciptakan manusia itu sendiri. Bahkan kota jakarta pun tetap berurusan dengan sampah, demikian pula dengan kota besar lainnya di Indonesia.
Kadang kita berfikir sempit, urusan kebersihan daerah adalah urusan pemerintah dalam hal ini dinas terkait dengan lingkungan hidup. Akibatnya, kesadaran masyarakat tentang lingkungan hanya terbatas, padahal sudah ada upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Lalu apakah kita hanya membiarkan lingkungan kita dilumuri sampah? Apakah kita membiarkan lingkungan kita berpenyakit, menjadi sarang nyamuk penghasil malaria dan DBD? Tentu tidak kan? Karena itu, mari bangun kesadaran kita, mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Kamis, 10 Maret 2011

image

image

image

image

image




image

image


image

image

image

image

image

image

image

image

image